Menentukan Tujuan Pernikahan

Diposting oleh Cerita Pasutri on Sabtu, 13 Agustus 2011

Sepertinya kata menikah bagi sebagian orang memang menyimpan makna tersendiri. Ada yang begitu mendambakannya sehingga membuatnya selalu terbayang akan keindahan menikah. Tapi ada juga yang begitu membencinya, seolah menikah adalah sebuah sumber ketakutan dan keresahan yang tidak bisa ditoleransi keberadaannya.

Sebenarnya, eksistensi menikah itu sendiri ada dikarenakan faktor kebutuhan manusia dalam membentuk sebuah lingkungan keluarga dimana di dalamnya akan berdiri sebuah aturan tersendiri yang bersifat bebas dan bisa dilaksanakan dengan sekehendak hati sesuai dengan keinginan setiap pasangan.

Tapi benarkah, menikah itu sejatinya hanya akan bermuara pada dua puncak perasaan? Kebahagiaan ataukah sebaliknya, penderitaan. Kebahagiaan merupakan sebuah puncak dari pernikahan yang dilandasi kesempurnaan cinta dan berbagai faktor pendukung hadirnya kebahagiaan tersebut. Dan penderitaaan merupakan puncak dari pernikahan yang dilandasi oleh benih kebencian dan berbagai faktor pendukung rusaknya makna pernikahan tersebut. Lalu apakah sebelum kita menikah kita mempunyai pilihan?
 Ah, mungkin anda akan berpikir. Buat apa sih membahas ini? Bukannya makna pernikahan tidak serumit itu? Jawabannya adalah karena setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda tentang suatu hal. Begitu juga dalam memaknai sebuah pernikahan. Bukankah, terjadinya pernikahan di dunia ini diakibatkan oleh banyak sebab yang mengiringinya? Apakah anda tahu, ada seseorang yang terpaksa menikah dikarenakan malu setelah tahu bahwa pasangannya telah hamil sebelum akad nikah terjadi?  Atau pernikahan yang terpaksa layaknya pernikahan Siti Nurbaya? Atau pernikahan dibawah umur seperti yang dilakukan oleh Syaikh Puji? Semua kejadian pernikahan itu bermuara dalam satu nama kan? Tapi lihatlah penyebab yang melatarbelakanginya. Dari situlah kita bisa mengetahui bagaimana akhir dari kisah pernikahan tersebut. kebahagiaankah atau penderitaan kah?

Saya tidak berusaha menakut-nakuti anda yang belum menikah dengan memberikan paradigma yang begitu mengerikan tentang esensi dari suatu pernikahan. Tapi hendaklah sebelum anda mantap melangkah ke arah sana, sebaiknya anda review terlebih dulu tujuan dan kesiapan anda. Kalau anda hanya bermodal nekad dan dengan tujuan main-main atau coba-coba, maka bersiap saja untuk memakai pelampung sebelum bahtera rumah tangga anda karam diterjang badai.

Jadi, nasihat saya. Tetap pilihlah tujuan kebahagian dalam pernikahan anda walaupun anda sendiri tidak tahu bahkan belum bisa memprediksikan apa yang akan terjadi didalam perjalanan anda ke depannya. Kalau memang harus menderita di ujung jalan, setidaknya anda sudah punya persiapan yang matang sehingga masih bisa menyiapkan diri untuk bisa menghadapinya. Ingat! Kalau seandainya pelampung anda hilang, saya sarankan anda belajar berenang dari sekarang..

{ 6 komentar... read them below or add one }

Anonim mengatakan...

yaw makasih atas infonya semoga aku bisa menerapkan d masa mendatang,

Cerita Pasutri mengatakan...

@sichengger
sama-sama mas..

Nandini mengatakan...

orang tidak perlu persiapan untuk bahagia

Cara Mudah Atasi Toilet Mampet Tanpa Harus Sedot WC mengatakan...

senang sekali bisa berkunjung ke blog anda
sangat menarik dan bermanfaat sekali
terimakasih banyak gan

Grosir Souvenir Pernikahan mengatakan...

ditunggu next artikel gan

Grosir Souvenir Pernikahan mengatakan...

Trim's artikelnya sangat bermanfaat, ditunggu artikel berikutnya ya, dan terus berkarya. kita bangun bangsa ini dan terus isi kemerdekaan. Merdeka

Posting Komentar

Anda ingin mengapresiasi tulisan dengan tanggapan, kritik dan saran? Silakan tinggalkan komentar anda di bawah ini. Pilih option Name and URL supaya anda lebih mudah dalam berkomentar. No Moderation!! Terima kasih