Berhiaslah Untuk Istrimu

Diposting oleh Cerita Pasutri on Senin, 22 Agustus 2011

Terkadang suami meminta kepada istrinya agar berdandan untuknya. Dan agar selalu dalam keadaan penampilan yang terbaik. Tidak mengapa, akan tetapi apakah dia berhias untuk istrinya, lalu dia melihatnya dalam bentuk yang terbaik?

Apakah suami mengira bahwa berhias itu hanya oleh istri saja? Dan laki-laki tidak mengapa untuk kusut, berdebu dan berpenampilan buruk? Apakah istri tidak terkesan dengan penampilan suaminya?

Jika demikian adanya maka kenapa kita mendapatkan suami sebelum menikahi istrinya pada waktu lamaran, ketika dia berangkat untuk melamar, dia berhias dan memakai pakaian yang indah. Kemudian setelah keduanya menikah dia tidak mempedulikan penampilannya?

Ada apa gerangan? Yang lebih utama adalah agar dia tetap rapi, tidak mengabaikan dirinya. Ibnu ‘Abbas berkata, “Sesungguhnya saya berhias untuk istriku sebagaimana saya suka dia berhias untukku.”
Telah datang seorang perempuan kepada ‘Umar bin al-Khattab, sedang beliau itu (menjabat) khalifah kaum muslimin. Lalu dia menyampaikan dan mengadukan suaminya kepadanya. Dia meminta dari ‘Umar agar suaminya menceraikannya. Lalu ‘Umar memerintahkan seseorang untuk memanggilnya. Maka laki-laki itu pun menghadap kepadanya. Dia mendapatinya sebagai seorang laki-laki yang berpakaian lusuh dan berambut panjang. Dia tidak mempedulikan kebersihan dan penampilannya. Lalu ‘umar memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk membawa orang ini, mengganti bajunya, memerintahkannya untuk mandi dan agar merawat rambutnya dan mengurusi dirinya. Lalu tatkala laki-laki tersebut melakukannya, ‘Umar mengantarkannya kepada istrinya, maka istrinya tidak mengenalnya dan istrinya pun menjadi malu. Maka dia pun berkata, “Saya ini adalah suamimu, apakah anda tidak mengenaliku?”

Tatkala perempuan tersebut melihat dengan teliti, dia pun menjadi tahu bahwa dia itu adalah suaminya. Dia pun menjadi gembira karena hal itu. Dia pun mengetahui bahwa Amiirul Mukmininlah (‘Umar) yang menjadi penyebab membaiknya penampilannya dan sekaligus menjadi penyebab membaiknya keadaan keduanya.

Demikianlah adanya. Sesungguhnya agama kita yang lurus ini adalah agama kebersihan dan keteraturan. Agama memerintahkan kita semua, laki-laki maupun perempuan untuk memperhatikan kebersihan dan penampilan secara keseluruhan.

Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassalam bersabda:
Barangsiapa diantara kalian yang memiliki Jammah (rambut panjang) maka hendaklah dia memuliakannya (merawatnya). (Diriwayatkan oleh Malik dalam Al-Muwathta’.)

Maksudnya, hendaklah dia memperhatikan rambut dan kebersihan serta menyisirnya. Dahulu Beliau Shalalallahu ‘alaihi Wassalam melihat kepada mata air lalu dia menyisir rambutnya. Maksudnya seolah-olah sebagai cermin. Dan beliau melumuri rambutnya dengan wewangian yang paling harum.

Dia memerintahkan kepada para sahabatnya agar tidak menolak jika diberi minyak wangi. Beliau bersabda:
Barangsiapa yang diberikan padanya minyak wangi, maka janganlah dia menolaknya, karena hal itu harum baunya dan ringan membawanya.” (Diriwayatkan oleh Muslim)

Adil Fathi Abdullah

{ 1 komentar... read them below or add one }

Cara Baru Mengatasi Saluran Air Mampet Tanpa Sedot mengatakan...

terimakasih sekali gan telah berbagi informasi yang sangat menarik dan sangat bermanfaat bagi banyak orang, di tunggu infomasi slanjutnya
sukses terus

Posting Komentar

Anda ingin mengapresiasi tulisan dengan tanggapan, kritik dan saran? Silakan tinggalkan komentar anda di bawah ini. Pilih option Name and URL supaya anda lebih mudah dalam berkomentar. No Moderation!! Terima kasih